Analisis Semiotik Ritual Tradisi “Haroa” Potong Rambut (Aqiqah ) pada Masyarakat Suku Buton di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari
Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Analisis Semiotik Ritual Tradisi “Haroa” Potong Rambut (Aqiqah ) pada Masyarakat Suku Buton di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari
|
|
Creator |
Masrul, Bestifari Amandani Balsin La Ode Jumaidin,
|
|
Description |
BESTIFARI AMANDANI BALSIN (C1D1 14 035) dengan judul Analisis Semiotik Ritual Tradisi Haroa Potong Rambut (Aqiqah) Pada Masyarakat Suku Buton Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari dibawah bimbingan bapak La Ode Jumaidin, S.Sos. M.Si selaku pembimbing I dan bapak Masrul, S.Ag. M.Si selaku pembimbing II.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Semiotik Ritual Tradisi Haroa Potong Rambut Pada Masyarakat Suku Buton Di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan teori semiotika yang dikemukakan charles sanders pierce, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan subjek penelitian yaitu masyarakat Suku Buton yang menggelar tradisi haroa di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam ritual tradisi haroa potong rambut (aqiqah) terdapat tata cara dan tata upacara yang memiliki makna pada setiap prosesi ritualnya, yang meskipun pada dasarnya tidak ada perubahan pelaksaan pada masing-masing daerah, pada aspek pelaku, benda, atau alat yang digunakan beserta tata caranya. Namun seiring dengan perkembangan zaman mulai mengalami pergeseran pada esensi dan substansi nilai-nilai kandungannya. Pergeseran nilai ini memang terjadi namun tradisi haroa masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat suku buton di kecamatan kendari barat kota kendari sebab yang terpenting makna dan tujuan tradisi haroa potong rambut (aqiqah) ini tersampaikan yaitu mendoakan anak agar senantiasa mendapatkan limpahan rezeki, terhindar dari penyakit serta memiliki bekal spritual berupa pengetahuan agama untuk menghadapi kehidupannya di masa depan.Kata kunci : Semiotik, Ritual, Tradisi Haroa.
|
|
Publisher |
Laboratorium Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Ha
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2018-12-04
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ojs.uho.ac.id/index.php/KOMUNIKASI/article/view/5085
10.52423/jikuho.v3i2.5085 |
|
Source |
Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi; Vol 3, No 2 (2018): Edisi April
2527-9173 10.52423/jikuho.v3i2 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ojs.uho.ac.id/index.php/KOMUNIKASI/article/view/5085/3805
|
|
Rights |
Copyright (c) 2018 Journal Ilmu KOMUNIKASI UHO
|
|